Jakarta, Rasilnews – Massa aksi dari berbagai organisasi masyarakat membentangkan bendera Palestina berukuran 5×100 meter di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS), Jakarta pada Sabtu (13/1/2024).
Bendera raksasa itu dibentangkan dalam aksi solidaritas bertajuk ‘Hari Aksi Global untuk Gaza’ bertepatan di hari ke 100 genosida Gaza oleh Zionis Israel, terhitung sejak 7 Oktober 2023.
Dari pengamatan Rasilnews di lapangan, tampak tokoh-tokoh nasional hadir menyampaikan orasi secara bergantian di atas panggung komando, antara lain Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid dan Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI, Bunyan Saptomo.
Orasi diawali dengan pernyataan solidaritas dalam tiga bahasa oleh jajaran Presidium Aqsa Working Group (AWG).
Sedikitnya terdapat empat poin yang tercantum, di antaranya ialah menuntut gencatan senjata segera dan permanen, buka pintu Rafah sebesar-besarnya untuk mendukung pengiriman bantuan kemanusiaan, bebaskan seluruh tawanan Palestina di penjara Israel, dan mendukung Afrika Selatan untuk menyeret penjahat perang Benjamin Netanyahu ke Mahkamah Internasional.
Sebagai informasi, ‘Hari Aksi Global untuk Gaza’ ini digelar secara serentak di seluruh dunia. Sedikitnya lebih dari 30 negara ikut andil dalam kegiatan kemanusiaan tersebut dengan London, Inggris sebagai inisiatornya, mengutip keterangan tertulis AWG, yang diterima Rasilnews, Jumat (12/1/2024).
Indonesia menjadi salah satu negara yang turut andil dalam aksi tersebut, diwakili beragam organisasi masyarakat, antara lain Aqsa Working Group (AWG), Majelis Ormas Islam (MOI), Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM), Presidium Alumni 212, GNPF Ulama, FPI, Adara Relief International, dan lainnya.
Terlihat, aksi solidaritas untuk Palestina itu telah dimulai sejak pukul 05.30 WIB. Hingga berita ini ditulis, aksi tersebut masih terus berlangsung.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan, Zionis Israel melakukan 13 pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, menyebabkan 151 korban jiwa dan 248 orang terluka dalam 24 jam terakhir.
“Sejumlah korban masih berada di bawah reruntuhan dan di jalan, dan kru ambulans dan pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka,” kata Jurubicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf Al-Qudra, dalam konferensi pers, dikutip Palinfo, Jumat malam (12/1/2024).
Dia menunjukkan, jumlah korban pembantaian yang dilakukan teroris Israel sejak 7 Oktober meningkat menjadi 23.708 syahid dan 60.005 orang terluka. Angka tersebut belum termasuk yang belum dievakuasi dari bawah reruntuhan dan dinyatakan hilang.***